Pekanbaru – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Riau melaksanakan kegiatan Pendampingan Penyusunan Dokumen Deskripsi Beras Penyalai Cekau Pelalawan yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin (27/10). Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam proses pendaftaran Beras Penyalai Cekau Pelalawan sebagai produk Indikasi Geografis (IG) dari Provinsi Riau.
Kegiatan yang dihadiri oleh Pemeriksa Substantif Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pelalawan, Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Beras Penyalai Cekau Pelalawan, serta jajaran Kanwil Kemenkum Riau ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Riau, Rudy Hendra Pakpahan.
Dalam sambutannya, Rudy Hendra Pakpahan menyampaikan dukungannya agar Beras Penyalai Cekau Pelalawan segera memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis sebagai bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual berbasis potensi lokal daerah. “Kita berharap Beras Penyalai menjadi produk kebanggaan Riau yang diakui secara nasional melalui pendaftaran Indikasi Geografis,” ujarnya.
Tim DJKI yang diwakili oleh Bapak Idris turut memberikan masukan teknis terkait pemenuhan standar mutu beras sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Ia menjelaskan bahwa beberapa parameter mutu seperti tingkat butir patah dan ukuran butir kepala masih perlu disesuaikan agar memenuhi standar SNI Mutu V.
Sementara itu, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum Riau, Febri Mujiono, menegaskan komitmen Kemenkum Riau untuk terus mendampingi MPIG dan pemerintah daerah dalam penyempurnaan dokumen deskripsi serta pemenuhan syarat teknis menuju pendaftaran Indikasi Geografis.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat pelaku usaha dapat memperkuat perlindungan kekayaan intelektual di Riau, sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah produk lokal berbasis potensi geografis.
